SELAMAT DATANG DI BLOG PUSKESMAS WANASARI DINKES KAB. BEKASI

Sabtu, 20 Agustus 2011

PUASA ROMADHON BAGI PENDERITA KENCING MANIS


Oleh : dr. Erni Herdiani

Kencing manis atau Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang banyak dipengaruhi oleh makanan. Penyakit ini biasanya menyerang orang yang pola makannya bermasalah. Ketika bulan Ramadhan datang, selalu saja banyak pertanyaan yang muncul seputar hal ini, apakah orang yang menderita Diabetes tetap dapat puasa atau tidak ?

Penyakit Diabetes Mellitus

Penyakit Diabetes merupakan salah satu penyakit menahun. Bila beruntung, pada batas tertentu penyakit ini akan berakhir dengan kesembuhan. Namun sebaliknya, jika tidak beruntung, maka yang terjadi adalah munculnya berbagai penyakit lainnya yang menjadi pertanda adanya komplikasi. Gejala ini diakibatkan oleh hubungan yang tidak seimbang dalam pola makan.

Penyakit Diabetes disebabkan oleh tidak teraturnya metabolisme karbohidrat di dalam tubuh dan biasanya merupakan efek dari ketidak teraturan dalam proses kelenjar pankreas. Pankreas itu sendiri merupakan kelenjar kecil yang letaknya melintang di bagian atas dinding belakang perut dari bagian bawah pankreas memanjang ke usus dua belas jari sampai menyentuh limpa.

Sel Pankreas diklasifikasikan menjadi dua jenis :

1. Sel Pankreas yang melakukan proses pencernaan makanan berkabohidrat dan berlemak melalui enzim pencernaan.

2. Jenis sel yang dikenal dengan sel langerhans. Sel ini meliputi berbagai macam sel seperti Alfa, Beta, dan Delta. Sel Alfa bertugas mengeluarkan zat glukogen guna meningkatkan kadar gula dalam darah. Sedang sel Delta bertugas mengeluarkan zat gastrin dan somastostatin. Sementara sel Beta bertugas mengeluarkan zat insulin yang melakukan proses penurunan kadar gula dalam darah.

Gejala Diabetes

Ketika kadar insulin dalam darah menurun, maka kadar gula akan naik ke titik maksimal. Gejala-gejala kadang dapat dirasakan sendiri oleh penderita atau bisa juga dengan bantuan diagnosa dokter.
Berikut gejala Diabetes itu :
1.      Sering buang air kecil baik siang atau malam
2.      Sering merasa lapar
3.      Sering merasa haus

Jika gejala-gejala itu dibiarkan saja maka akan timbul komplikasi penyakit gula. Tanda-tandanya adalah sebagai berikut :


1.      Pingsan yang diakibatkan oleh rendahnya kadar gula dalam darah. Pada saat kondisi kritis penderita harus dibawa ke Rumash Sakit. Kadang kala penderita jatuh pingsan karena baru pertama kali kena serangan penyakit itu, dank arena belum pernah menderita penyakit itu. Gejala yang paling penting pada penderita penyakit ini adalah muntah  berulang kali yang disertai bau tidak sedap dar dalam mulut dan bertambahnya laju pernafasan. Pada kondisi demikian , si penderita harus dibawa ke RS seketika itu juga untuk mendapatkan pertolongan.
2.      Radang urat syaraf yang membekas dan si penderita mulai merasakan pembusukan pada bekas luka tersebut.
3.      Radang kulit, radang paru2, radang saluran urine kambuhan, dan lemah gairah seksualitas.
4.      Penebalan dinding pembuluh darah nadi dan terjadinyabpenyumbatan pembuluh darah jantung koroner yang disertai dengan terjadinya kematian jaringan otot jantung atau penggumpalan pada otak.
5.      Pendarahan di bagian dasar mata dan timbulnya cairan berwarna putih.

Jenis Diabetes
Ada dua jenis penyakit Diabetes :
1.      Diabetes yang yang tegantung pada zat Insulin (IDDM:Insuline Dependent Diabetes Mellitus)
2.      Diabetes yang tidak tergantung pada zat Insulin (NIDDM: Non Insuline Dependent Diabetes Mellitus). Pada penderita ini biasanya menyerang di usia di atas 35 diakibatkan kesalahan pola makan dan bertambahnya berat badan.

Penderita Diabetes yang Harus Berpuasa 

Setiap tahun para penderita penyakit ini selalu bertanya tentang Puasa Romadhon. Apakah penderita Diabetes dapat berpuasa ? Atau jika ia berpuasa apakah akan membahayakan dirinya? Sesuai dengan yang telah disebutkan di atas, penderita penyakit ini dapat dibagi menjadi dua kelompok.

1.            Penderita DM yang dapat berpuasa NIDDM.
Pada penderita ini, secar prinsip bisa dikendalikan dengan mengatur pola makan. Terutama penderita yang memiliki berat badan berlebih. Mereka yang terserang penyakit ini harus berusaha memperbaiki penyakitnya dengan sering berpuasa dan mengikuti beberapa petunjuk dalam mengkonsumsi makanan. Setelah berkonsultasi dengan dokter.
Pada saat tiba waktunya berbuka si penderita harus menyegerakan berbuka dengan memakan beberapa butir  kurma dan minum satu gelas air. Setelah  selesai berbuka dan mengerjakan sholat Maghrib, kemudian dilanjutkan dengan makanan utama dan menghindar dari makanan yang berkadar gula tinggi seperti Mie Instant, kue donat, lemak dan masakan cepat saji.

IDDM
Para penderita penyakit Diabetes yang bergantung pada zat Insulin, harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, sebelum memutuskan berpuasa untuk membatasi dosis insulin mereka. Ketika berbuka puasa, penderita dalam kategori ini dianjurkan untuk berbuka dengan beberapa butir kurma dan setelah shalat maghrib dapat menyuntikkan dosis  insulinnya. Kemudian dilanjutkan dengan menyantap makanan utama.

2.            Penderita DM yang boleh tidak puasa
Ada beberapa penderita yang  dianjurkan untuk tidak berpuasa. Diantaranya adalah :
a.       Orang yang terserang komplikasi penyakit gula seperti penyakit jantung dan gangguan ginjal. Kelompok inilah yang sangat membutuhkan pengawasan yang sangat serius setiap harinya.
b.      Penderita Diabetes yang tidak stabil dan orang2 yang kadar gulanya pada siang hari berbeda dengan malam hari, sehingga sulit untuk mengontrolnya. Penderita ini boleh tidak berpuasa  karena dikhawatirkan akan terjadi pengurangan gula yang berlebihan.
c.       Penderita yang didiagnosa untuk pertama kalinya, dan sedang menjalani awal pengontrolan dosis obat, baik dosis insulin maupun obat pengurang gula. Penderita seperti ini lebih baik untuk tidak berpuasa sampai selesainya pengontrolan dosis obat tersebut.
d.      DM dengan kehamilan dilarang berpuasa untuk keselamatan kehamilan dan janinnya.

Fleksibilitas Islam
Pelaksanaan kewajiban yang sesuai dengan kemampuan seseorang merupakan sebuah perintah yang indah. Namun melaksanakan kewajiban pada suatu kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakannya, akan menjadi perusak bagi tubuh si penderita. Oleh karena itu Allah SWT melarangnya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur’an.

Seorang yang sedang dalam keadaan sakit dan dalam perjalanan, maka mereka harus mengganti puasanya pada hari-hari lain”

QS.Al Baqoroh :184

Dengan demikian, jika si penderita merasakan  adanya gejala penurunan gula dalam darah yang berlebihan, seperti merasa lemah, keringat bercucuran, atau merasa pusing, maka ia harus mengkonsumsi bahan makanan bergula sekaligus membatalkan puasanya. Jika si penderita merasa sangat kehausan, maka harus segera membatalkan puasanya dengan meneguk segelas air. Jika penderita merasa sangat kelelahan, maka ia harus  meminta tindakan dokter untuk membatasi kadar gula dalam darahnya.
Dalam pengamatan para ahli, sebagaian besar penderita diabetes bisa berpuasa. Disarankan agar mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Juga disarankan untuk menghindari makanan berlemak dan pembangkit selera.
Pada saat makan sahur, sebisa mungkin penderita diabetes mengakhirkan makan sahurnya. Ketika berbuka dan bersahur sebaiknya penderita mengkonsumsi cairan dalam jumlah banyak. Namun yang penting diperhatikan adalah selalu mengkonsultasikan semuanya kepada dokter.

Sumber : Mukjizat Al Qur’an dan Hadits Jilid 3. Kemukjizatan Pengobatan dan Makanan.




0 komentar:

Posting Komentar